Cukup itu berapa? | Enough is Enough ~Sebuah Renungan

Sebuah Renungan.
"CUKUP ITU BERAPA part 1.


   Alkisah, Pada suatu hari Seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu dapat mengeluarkan sebuah kepingan emas yang tak terhingga banyaknya.
   Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran kepingan uang emas itu baru akam berhenti setelah si petani mengucapkan kata "cukup".
   Seketika petani tersebut terpengaruh  meleihat sebuah kepingan emas yang berjatuhan didepan hidungnya.
Lalu diambilnya beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana. Baca Juga : Si Keledai
   Kucuran uang itu terus mengalir sementara si petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya dan bahkan mengisi penuh dengan rumahnya.
   Masih kurang! Kemudian si petani menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Belum cukup, ia membiarkan mata air itu terus mengalir hingga akhirnya si petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tidak pernah bisa berkata cukup.
Kata yang paling sulit diucapkan manusia barangkali adalah kata "cukup". Kapankah kita bisa berkata cukup?
   Hampir seluruh pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya.
Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target.
   Istri mengeluh karena suaminya kurang perhatian. Sebaliknya si Suami berpendapat istrinya kurang perhatian. Anak-anak menganggap orangtuanya kurang murah hati.
Semuanya merasa kurang dan kurang.  Kapankah kita dapat mengatakan kata cukup?
   Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya.
Akan tetapi cukup adalah persoalan kepuasan hati. Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri.
Tak perlu takut untuk berkata cukup. Mengatakan cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya.
   "Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi stagnasi,  mandek dan berpuas diri. Mengatakan kata cukup membuat kita melihat apa yang telah kita terima selama ini, bukan apa yang telah kita dapatkan. Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit untuk berkata cukup.
Belajarlah mecukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini,  maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia.
Belajarlah untuk berkata "Cukup".
Aku tak suka bibirku...kurang seksi. Aku ingin seperti Angelina Jolie. Baca Juga : Si tukang kayu
 

Disaat yang sama seseorang berharap...
Tuhan,  berikanlah ak bibir yang normal...
Aku ingin mataku berwarna biru...akan lebih cantik bila aku punya mata berwarna biru...
Disaat yang sama seseorang berharap.
Tuhan,  kepana engkau tidak berikan aku sepasang mata untuk melihat. To be continue...
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url